spot_img
Rabu, Oktober 1, 2025
spot_img
BerandaEmitenGelar Right Issue Jumbo Rp3,2 Triliun, INET Siap Genjot Ekspansi Internet Wi-Fi...

Gelar Right Issue Jumbo Rp3,2 Triliun, INET Siap Genjot Ekspansi Internet Wi-Fi 7

StockHaven – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (IDX: INET) resmi mengumumkan rencana aksi korporasi jumbo berupa Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue dengan nilai maksimal mencapai Rp3,2 triliun. Aksi korporasi ini dilakukan sebagai bagian dari strategi ekspansi usaha, namun juga membawa risiko dilusi kepemilikan hingga 57,14% bagi pemegang saham yang tidak berpartisipasi.

Dalam keterbukaan informasi terbaru, INET menyampaikan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp250 per saham. Rasio rights issue ditetapkan 3:4, artinya setiap pemegang 3 saham lama akan memperoleh 4 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Yang membuat aksi korporasi ini semakin menarik adalah komitmen kuat dari PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN), selaku pemegang saham pengendali INET dengan kepemilikan sebesar 60,62%. AKUN menyatakan tidak hanya akan menyerap seluruh haknya, tetapi juga siap bertindak sebagai pembeli siaga untuk sisa saham baru yang tidak diambil oleh investor lain.

Melalui surat pernyataan tertanggal 19 September 2025, AKUN menyampaikan kesediaannya melaksanakan HMETD senilai Rp1,78 triliun sesuai porsi kepemilikannya. Selain itu, AKUN juga siap menjadi pembeli siaga atas sisa saham baru hingga maksimal 5,65 miliar saham atau setara Rp1,41 triliun. Dengan demikian, total potensi dana segar yang masuk ke kas INET dari aksi korporasi ini bisa mencapai lebih dari Rp3,2 triliun, menunjukkan tingkat keyakinan tinggi terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

INET menyampaikan bahwa dana hasil rights issue akan difokuskan untuk mendukung ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH) berkecepatan tinggi yang didukung teknologi Wi-Fi 7. Sekitar Rp2,8 triliun akan dikucurkan ke anak usaha, GPI, guna mengakuisisi hingga 2 juta pelanggan baru di wilayah Bali dan Lombok.

Di samping itu, alokasi dana lainnya akan digunakan untuk:

  • PT PFI: Rp213,44 miliar guna membayar biaya sewa jaringan kabel bawah laut (Indefeasible Right of Use atau IRU) ke PT JMP.
  • PT IAB: Rp135 miliar sebagai modal kerja untuk pembangunan jaringan FTTH di Pulau Jawa.
  • Sisa dana: Digunakan untuk pengembangan layanan, pembelian perangkat, kegiatan pemasaran, pelatihan SDM, dan pembiayaan operasional lainnya.

Sebagai tambahan insentif bagi investor, INET juga akan menerbitkan hingga 3,07 miliar Waran Seri II dengan rasio 25:6. Waran ini dapat dikonversi menjadi saham baru dalam periode pelaksanaan yang berlangsung dari 3 Juni 2026 hingga 1 Desember 2028. Potensi dana tambahan dari konversi waran ini diperkirakan mencapai Rp921,6 miliar.

Adapun jadwal pelaksanaan aksi korporasi ini adalah sebagai berikut:

  • Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD:
    • Pasar Reguler dan Negosiasi: 25 November 2025
    • Pasar Tunai: 27 November 2025
  • Tanggal perdagangan saham tanpa HMETD:
    • Pasar Reguler dan Negosiasi: 26 November 2025
    • Pasar Tunai: 28 November 2025
  • Tanggal pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham (DPS): 27 November 2025
  • Periode perdagangan & pelaksanaan HMETD: 1 – 5 Desember 2025
  • Perdagangan Waran Seri II: 3 Desember 2025 – 1 Desember 2028
  • Pelaksanaan Waran Seri II: 3 Juni 2026 – 1 Desember 2028

Bagi pemegang saham eksisting, rights issue ini merupakan panggilan penting untuk mengambil keputusan strategis: ikut serta dalam aksi korporasi atau menghadapi risiko dilusi kepemilikan hingga lebih dari separuh. Sementara itu, bagi investor baru, ini bisa menjadi peluang menarik untuk masuk ke saham sektor infrastruktur digital yang tengah agresif memperluas jaringan dan layanan di Indonesia Timur.

Menjelang pelaksanaan HMETD pada Desember mendatang, pasar diprediksi akan mencermati pergerakan saham INET. Potensi koreksi harga bisa terjadi akibat penyesuaian teknis, namun prospek ekspansi dan keyakinan investor pengendali berpotensi mendorong sentimen positif dalam jangka menengah hingga panjang.

spot_img

latest articles

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini